Atas ajakan pak Jhon Abdi dan rekomendasi Kabid SMA, Pak Hamdani, akhirnya sy bisa mendarat di pulau Simeulue. Pulau yg terkenal dengan hasil laut yg luar biasa, terutama lobster, serta kekayaan alam lain yg menjadi sumber penghasilan masyarakat, semisal kopra. Materi seumeubeuet kami kali ini, pengetahuan guru tentang AKM.
Sebelumnya pelatihan ini dibuat di Banda Aceh, bidang SMA Disdik Aceh. Tahun 2022 pelatihan dipusatkan pada masing2 cabang dinas pendidikan. AKM menjadi salah satu mata pelatihan yang sepertinya dilaksanakan oleh semua cabdisdik.
Pak Jhon Abdi menyampaikan overview serta pengetahuan dasar tentang literasi numerasi yang sejatinya diterapkan dalam pembelajaran, juga kecakapan peserta membuat soal setara AKM. Persiapan AKM serta pengetahuan tentang AKM kelas.
Tentu saja materi AKM berbeda dengan Gerakan Literasi Sekolah meski memiliki spirit yang sama. Namun dalam prakteknya tentu sangat jauh. Selain itu, ada kekeliruan persepsi tentang literasi dan numerasi ini. Seolah jika literasi maka milik guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, sementara Numerasi milik guru Matematika. Persepsi ini yg pertama harus kami luruskan, bahwa Literasi dan Numerasi milik semua bidang studi.
Bagaimana cerdasnya guru menerapkan literasi dan numerasi dalam pembelajaran bukan sekedar kecakapan membuat soal dan melakukan asesmen, membuat sy berpikir untuk mengarahkan guru membuat media pembelajaran Literasi dan Numerasi yang terintegrasi dengan soal setara AKM. Di Simeulue, sy membekali guru dengan iSpring yang dikerjakan melalui powerpoint. Asumsi sy seluruh guru punya kecakapan powerpoint sehingga mereka sudah terbiasa membuat media pembelajaran menggunakan powerpoint.
Tahun lalu, membuat media pembelajaran Literasi dan Numerasi melalui powerpoint dan iSpring sudah pernah kami praktekkan di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Bedanya dengan pelatihan di Simeulue, setting kami media tersebut saat soalnya dijawab oleh siswa berbasis offline sepenuhnya, karena Simeulue sulit jaringan internet. Sementara setting di SMAN 3 Banda Aceh berbasis online, meski saat pembelajaran dan menjawab soal bisa saja tanpa jaringan internet.
Akibatnya, sy bukan hanya memaparkan kecakapan menginstal iSpring dan mengoperasikan, namun juga harus menginstal office 2016 bagi beberapa laptop yang ternyata office yang mereka miliki tidak running iSpring. Syukurnya semua berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan sy mendorong guru2 peserta kegiatan untuk mengimbaskan di sekolah agar manfaatnya lebih besar, terutama untuk melaksanakan ujian semester tanpa jaringan internet. Hal yang sudah sangat lazim dilakukan banyak sekolah di Aceh.
Akhir pertemuan, setiap peserta sy hadiahkan akun Office 365. Media pembelajaran Literasi dan Numerasi juga dapat dibuat melalui Office365, yaitu Sway dan Microsoft Forms. Malah jika menggunakan LMS dari Office365, Teams, guru dapat dengan mudah berinteraksi dengan siswa melalui Lembar Kerja Digital Interaktif, Class Notebook, untuk meningkatkan kecakapan siswa pada Literasi dan Numerasi.
Namun sy tidak memaparkan tentang Office 365 untuk Literasi dan Numerasi. Sy hanya hadiahkan akun saja, sekaligus sedikit kegunaan akun terutama untuk membackup data di cloud, One Drive. Itu saja cukup senang peserta menerimanya.
Hadiah terakhir sy buat teman2 peserta adalah kalkulator Classwiz. Peserta pelatihan kami, semua guru Matematika, dapat hadiah kalkulator tentu saja sangat bermanfaat dan mereka senang. Meski kalkulatornya bukan kalkulator fisik, . Kalkulatornya berbentuk emulator di laptop dengan lisensi satu tahun.
Semoga semua pengetahuan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di pulau Simeulue